Cari Blog Ini

Selasa, 29 Desember 2009

Kematian Neonatal

Kematian Neonatal


A. Definisi Kematian Neonatal
Kematian adalah akhir kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya mati secara permanen, baik dari penyebab alami seperti penyakit atau dari penyebab tidak alami seperti kecelakaan.
Kematian neonatus(neonatal) yaitu kematian neonatus lahir hidup pada usia gestasi 20 minggu atau lebih. Sedangkan, neonatus lahir hidup adalah salah satu neonatus yang menunjukkan bukti hidup setelah lahir, bahkan bila hanya sementara (pernapasan, denyut jantung, gerakan otot volunter, atau pulsasi dalam korda umbilikalis), dan yang meninggal dalam 28 hari.
Kematian perinatal dini (early neonatal death) ialah kematian bayi dalam 7 hari pertama kehidupan. Kematian perinatal (perinatal mortality) ialah jumlah bayi lahir mati dan kematian bayi dalam 7 hari pertama sesudah lahir (Prawirohardjo, 2005: 786).
Kematian neonatal terdiri atas kematian neonatal dini dan kematian neonatal lanjut. Kematian neonatal dini merupakan kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup dalam 7 hari setelah kelahiran, sedangkan kematian neonatal lanjut merupakan kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup lebih dari 7 hari sampai kurang 29 hari.
Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatal dipengaruhi oleh kelahiran hidup. Kelahiran hidup (live birth) dapat didefinisikan sebagai keluarnya hasil konsepsi secara sempurna dari ibunya tanpa memandang lamanya kehamilan, dan sesudah terpisah dari ibunya bernapas atau menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti denyutan tali pusat atau pergerakan otot, tidak peduli apakah tali pusat telah dipotong atau belum.
Tanda utama kelahiran hidup adalah neonatus dapat bernapas. Tanda-tanda kehidupan lainnya meliputi denyut jantung dan gerakan spontan yang jelas dari otot volunter.
Kelahiran mati (stillbirth) adalah kelahiran hasil konsepsi dalam keadaan mati yang telah mencapai umur kehamilan 28 minggu (atau berat badan lahir lebih atau sama dengan 1.000 gram) (Prawirohardjo, 2005 : 786).
Kematian janin (feotal death) merupakan kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan. Kematian dinilai dengan fakta bahwa sesudah dipisahkan dari ibunya janin tidak bernapas atau menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti denyut jantung, atau pulsasi tali pusat, atau kontraksi otot (Prawirohardjo, 2005 : 786).
Angka kematian perinatal adalah jumlah bayi lahir mati (kematian janin) ditambah kematian neonatal per 1.000 kelahiran total.
Seringkali ditemukan perbedaan dalam angka-angka statistik mengani kematian perinatal, yang disebabkan karena kriterium yang dipakai mengenai berat badan lahir dan lamanya kehamilan tidak selalu sama, maka WHO menganjurkan untuk kelahiran hidup dan kelahiran mati berat badan minimum ialah 1.000 gram.
Angka Kematian Bayi adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Angka Kematian Bayi terbagi atas angka kematian Neonatal dan, angka Kematian pasca Neonatal. Kematian perinatal dipengaruhi atas kematian janin dan kematian Neonatal. Untuk menurunkan Angka Kematian Bayi, dalam kematian pasca neonatal relatif lebih mudah dibanding menurunkan kematian Neonatal karena berhubungan dengan kematian Perinatal.

B. Sebab Kematian Neonatal
1. Faktor Ibu
a. Masa Kehamilan
- ANC
- Infeksi ibu hamil : rubela, sifilis, gonorhoe, malaria
- Gizi ibu hamil
- Karakteristik ibu hamil : umur, paritas, jarak
b. Persalinan
- Partus macet/ lama : letak sunsang, bayi kembar, distocia
- Tenaga Penolong Kehamilan
2. Faktor Janin
a. Umur 0 – 7 hari : BBLR, Asfiksia
b. Umur 8 – 28 hari : pneumonia, diare, tetanus, sepsis, kelainan kogenital

Tidak ada komentar:

Posting Komentar