Laporan: M Hendry Ginting
Sabtu, 6 maret 2010
Jakarta, RMOL. Munculnya gerakan radikalisme keagamaan pelajar di sekolah-sekolah negeri melalui organisasi intra siswa sekolah (OSIS) yang bernama Rohani Islam (Rohis) ternyata membuat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), IPPNU, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Pelajar Islam Indonesia (PII) khawatir gerakan itu mewujud sebagai ideologi keagamaan yang menumbuhkan radikalisme keagamaan di kalangan pelajar. Karena itu IPNU akan mendesak Depdiknas agar Rohis tersebut tidak dijadikan satu-satunya organisasi keagamaan di sekolah negeri (SMU).
“Kami akan mengusulkan pada muktamar NU di Makassar pada 22-27 Maret mendatang agar mendesak Mendiknas untuk merubah atau menghapus Rohis yang selama ini dijadikan satu-satunya organisasi keagamaan di sekolah negeri itu. IPNU sebagai kader NU akan mengawal gerakan keislaman yang moderat dan bukannya radikal maupun liberal, baik secara pemikiran, aksi maupun ideologi yang meresahkan masyarakat,” tandas Ketua Umum IPNU Ahmad Syauqi dalam Rakernas dan Harlah IPNU ke-58 bertajuk “Optimalisasi Peran IPNU Terhadap Arah Kebijakan Pendidikan Nasional” di Kampus UI Depok, Jakarta, Sabtu (6/3).
Oleh sebab itu IPNU menilai Muktamar NU ke-32 merupakan momentum penting bagi perlunya penyatuan persepsi dalam Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU), baik Banom (badan otonom), lembaga maupun organisasi taktis lainnya untuk menyelamatkan generasi muda dan NU di masa mendatang. IPNU, kata Syauqi, selama ini sudah melakukan sinergi dengan dengan beberapa Banom NU seperti dengan Lembaga Pendidikan Ma'arif dan Rabithah Ma'ahid Islamiyah terkait pentingnya pendirian komisariat di sekolah dan pesantren NU dan terjadinya sinergi antara IPNU-Lakspesdam untuk standarisasi kurikulum-kurikulum NU.
Pelarangan ormas pelajar selain Rohis tersebut menurut Syauqi sudah terjadi sejak dikeluarkannya keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud tanggal 9 Juni tahun 1980 No.091/C/Kep/080 tentang Pola Pengembangan Siswa ditambah dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0209/4/1984 tentang perbaikan kurikulum di sekolah umum tingkat atas. Akibatnya, kebijakan itu menimbulkan fenomena radikalisme agama di sekolah (SMU), yang menekankan pada satu wadah organisasi bernama Rohis yang berada di bawah OSIS tersebut. [dry]
http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/03/06/89218/IPNU-Desak-Depdiknas-Hapus-Rokhis-OSIS-
___________________________-
apa lagi ini?? adakah kaitannya dengan Jaringan Islam Liberal yang memang salah satu sasarannya adalah menginfiltrasi 2 ormas besar, NU dan Muhammadiyyah?? Apa hubungan Rohis dengan Teroris??
islam bersatu... Jangan mau diprovokasi kaum liberal...
Allahu a'lam
Senin, 15 Maret 2010
SALIMUL AQIDAH ed III | Mari Sejenak Berbicara tentang Zodiak
Ramalan Anda minggu ini:
Zodiak: Aquarius
Pekerjaan: Mulai menjalankan pekerjaan yang tertunda.
Asmara: Patah semangat dan jenuh.
Keuangan: Rezeki yang diperoleh ternyata tidak sebanding dengan usaha yang anda lakukan.
Saudaraku yang semoga dicintai oleh Allah, tulisan kami di atas sama sekali bukan bermaksud untuk menjadikan website ini sebagai website ramalan bintang, akan tetapi tulisan di atas merupakan kutipan dari sebuah website yang berisi tentang ramalan-ramalan nasib seseorang berdasarkan zodiak. Ya, ramalan zodiak atau yang biasa dikenal dengan ramalan bintang sudah menjadi “gaya hidup” modern anak muda sekarang. Terlebih khusus lagi bagi para pemuda bahkan pemuda pemudi islam. Namun, alangkah baiknya apabila kita meninjau ramalan bintang ini berdasarkan syariat islam.
Ramalan Bintang Termasuk Ilmu Nujum/Perbintangan
Zodiak adalah tanda bintang seseorang yang didasarkan pada posisi matahari terhadap rasi bintang ketika orang tersebut dilahirkan. Zodiak yang dikenal sebagai lambang astrologi terdiri dari 12 rasi bintang (Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces). Zodiak ini biasa digunakan sebagai ramalan nasib seseorang, yaitu suatu ramalan yang didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak (disarikan dari website Wikipedia). Dalam islam, zodiak termasuk ke dalam ilmu nujum/Perbintangan.
Ramalan Bintang Adalah Sihir
Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang mempelajari ilmu nujum berarti ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, apabila bertambah ilmu nujumnya maka bertambah pulalah ilmu sihirnya.” (HR Ahmad dengan sanad hasan). Hadits ini dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa ilmu nujum (yang termasuk dalam hal ini adalah ramalan bintang) merupakan bagian dari sihir. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa apabila ilmu nujumnya itu bertambah, maka hal ini berarti bertambah pula ilmu sihir yang dipelajari orang tersebut. Sedangkan hukum sihir itu sendiri adalah haram dan termasuk kekafiran, sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (Qs. Al Baqarah: 102)
Ramalan Bintang = Mengetahui Hal yang Gaib
Seseorang yang mempercayai ramalan bintang, secara langsung maupun tidak langsung menyatakan bahwa ada zat selain Allah yang mengetahui perkara gaib. Padahal Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Dia. Allah berfirman yang artinya: “Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (Qs. An Naml: 65). Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi besok, sebagaimana firmanNya yang artinya “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Luqman: 34). Klaim bahwa ada yang mengetahui ilmu gaib selain Allah adalah kekafiran yang mengeluarkan dari islam.
Ramalan Bintang = Ramalan Dukun
Setiap orang yang menyatakan bahwa ia mengetahui hal yang gaib, maka pada hakikatnya ia adalah dukun. Baik dia itu tukang ramal, paranormal, ahli nujum dan lain-lain. (Mutiara Faidah Kitab Tauhid, Ust Abu Isa Hafizhohullah) Oleh karena itu, ramalan yang didapatkan melalui zodiak sama saja dengan ramalan dukun. Hukum membaca ramalan bintang disamakan dengan hukum mendatangi dukun. (Kesimpulan dari penjelasan Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu syaikh dalam kitab At-Tamhid).
Hukum Membaca Ramalan Bintang
Orang yang membaca ramalan bintang/zodiak baik itu di majalah, koran, website, melihat di TV ataupun mendengarnya di radio memiliki rincian hukum seperti hukum orang yang mendatangi dukun, yaitu sebagai berikut:
Jika ia membaca zodiak, meskipun ia tidak membenarkan ramalan tersebut. maka hukumnya adalah haram, sholatnya tidak diterima selama 40 hari. Dalilnya adalah “Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari.” (HR. Muslim)
Jika ia membaca zodiak kemudian membenarkan ramalan zodiak tersebut, maka ia telah kufur terhadap ajaran Muhammad Shallahu alaihi wasallam. Rasulullah bersabda “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallahu alaihi wasallam.” (Hadits sahih Riwayat Imam Ahmad dan Hakim).
Jika ia membaca zodiak dengan tujuan untuk dibantah, dijelaskan dan diingkari tentang kesyirikannya, maka hukumnya terkadang dituntut bahkan wajib. (disarikan dari kitab Tamhid karya Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu syaikh dan Qaulul Mufid karya Syeikh Utsaimin dengan sedikit perubahan).
Shio, Fengshui, dan Kartu Tarot
Di zaman modern sekarang ini tidak hanya zodiak yang digunakan sebagai sarana untuk meramal nasib. Seiring dengan berkembangnya zaman, ramalan-ramalan nasib dalam bentuk lain yang berasal dari luar pun mulai masuk ke dalam Indonesia. Di antara ramalan-ramalan modern impor lainnya yang berkembang dan marak di Indonesia adalah Shio, Fengshui (keduanya berasal dari Cina) dan kartu Tarot (yang berasal dari Italia dan masih sangat populer di Eropa). Kesemua hal ini hukumnya sama dengan ramalan zodiak.
Nasib Baik dan Nasib Buruk
Saudaraku yang semoga dicintai oleh Allah, jika ukhti renungkan, maka sesungguhnya orang-orang yang mencari tahu ramalan nasib mereka, tidak lain dan tidak bukan dikarenakan mereka menginginkan nasib yang baik dan terhindar dari nasib yang buruk. Akan tetapi, satu hal yang perlu kita cam dan yakinkan di dalam hati-hati kita, bahwa segala hal yang baik dan buruk telah Allah takdirkan 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, sebagaimana Nabi bersabda “Allah telah menuliskan takdir seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” (HR. Muslim). Hanya Allah yang tahu nasib kita. Yang dapat kita lakukan adalah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hal yang baik dan terhindar dari hal yang buruk, selebihnya kita serahkan semua hanya kepada Allah. Allah berfirman yang artinya “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (Qs. Ath Thalaq: 3). Terakhir, ingatlah, bahwa semua yang Allah tentukan bagi kita adalah baik meskipun di mata kita hal tersebut adalah buruk. Allah berfirman yang artinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 216). Berbaik sangkalah kepada Allah bahwa apabila kita mendapatkan suatu hal yang buruk, maka pasti ada kebaikan dan hikmah di balik itu semua. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Maha Adil terhadap hamba-hambaNya.
***
Penulis: Abu ‘Uzair Boris Tanesia
Muroja’ah: Ust Ahmad Daniel, Lc.
(Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Sekarang dosen di STDI Imam Syafi’i Jember)
Artikel www.muslimah.or.id
Zodiak: Aquarius
Pekerjaan: Mulai menjalankan pekerjaan yang tertunda.
Asmara: Patah semangat dan jenuh.
Keuangan: Rezeki yang diperoleh ternyata tidak sebanding dengan usaha yang anda lakukan.
Saudaraku yang semoga dicintai oleh Allah, tulisan kami di atas sama sekali bukan bermaksud untuk menjadikan website ini sebagai website ramalan bintang, akan tetapi tulisan di atas merupakan kutipan dari sebuah website yang berisi tentang ramalan-ramalan nasib seseorang berdasarkan zodiak. Ya, ramalan zodiak atau yang biasa dikenal dengan ramalan bintang sudah menjadi “gaya hidup” modern anak muda sekarang. Terlebih khusus lagi bagi para pemuda bahkan pemuda pemudi islam. Namun, alangkah baiknya apabila kita meninjau ramalan bintang ini berdasarkan syariat islam.
Ramalan Bintang Termasuk Ilmu Nujum/Perbintangan
Zodiak adalah tanda bintang seseorang yang didasarkan pada posisi matahari terhadap rasi bintang ketika orang tersebut dilahirkan. Zodiak yang dikenal sebagai lambang astrologi terdiri dari 12 rasi bintang (Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces). Zodiak ini biasa digunakan sebagai ramalan nasib seseorang, yaitu suatu ramalan yang didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak (disarikan dari website Wikipedia). Dalam islam, zodiak termasuk ke dalam ilmu nujum/Perbintangan.
Ramalan Bintang Adalah Sihir
Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang mempelajari ilmu nujum berarti ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, apabila bertambah ilmu nujumnya maka bertambah pulalah ilmu sihirnya.” (HR Ahmad dengan sanad hasan). Hadits ini dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa ilmu nujum (yang termasuk dalam hal ini adalah ramalan bintang) merupakan bagian dari sihir. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa apabila ilmu nujumnya itu bertambah, maka hal ini berarti bertambah pula ilmu sihir yang dipelajari orang tersebut. Sedangkan hukum sihir itu sendiri adalah haram dan termasuk kekafiran, sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (Qs. Al Baqarah: 102)
Ramalan Bintang = Mengetahui Hal yang Gaib
Seseorang yang mempercayai ramalan bintang, secara langsung maupun tidak langsung menyatakan bahwa ada zat selain Allah yang mengetahui perkara gaib. Padahal Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Dia. Allah berfirman yang artinya: “Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (Qs. An Naml: 65). Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi besok, sebagaimana firmanNya yang artinya “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Luqman: 34). Klaim bahwa ada yang mengetahui ilmu gaib selain Allah adalah kekafiran yang mengeluarkan dari islam.
Ramalan Bintang = Ramalan Dukun
Setiap orang yang menyatakan bahwa ia mengetahui hal yang gaib, maka pada hakikatnya ia adalah dukun. Baik dia itu tukang ramal, paranormal, ahli nujum dan lain-lain. (Mutiara Faidah Kitab Tauhid, Ust Abu Isa Hafizhohullah) Oleh karena itu, ramalan yang didapatkan melalui zodiak sama saja dengan ramalan dukun. Hukum membaca ramalan bintang disamakan dengan hukum mendatangi dukun. (Kesimpulan dari penjelasan Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu syaikh dalam kitab At-Tamhid).
Hukum Membaca Ramalan Bintang
Orang yang membaca ramalan bintang/zodiak baik itu di majalah, koran, website, melihat di TV ataupun mendengarnya di radio memiliki rincian hukum seperti hukum orang yang mendatangi dukun, yaitu sebagai berikut:
Jika ia membaca zodiak, meskipun ia tidak membenarkan ramalan tersebut. maka hukumnya adalah haram, sholatnya tidak diterima selama 40 hari. Dalilnya adalah “Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari.” (HR. Muslim)
Jika ia membaca zodiak kemudian membenarkan ramalan zodiak tersebut, maka ia telah kufur terhadap ajaran Muhammad Shallahu alaihi wasallam. Rasulullah bersabda “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallahu alaihi wasallam.” (Hadits sahih Riwayat Imam Ahmad dan Hakim).
Jika ia membaca zodiak dengan tujuan untuk dibantah, dijelaskan dan diingkari tentang kesyirikannya, maka hukumnya terkadang dituntut bahkan wajib. (disarikan dari kitab Tamhid karya Syeikh Shalih bin Abdul Aziz Alu syaikh dan Qaulul Mufid karya Syeikh Utsaimin dengan sedikit perubahan).
Shio, Fengshui, dan Kartu Tarot
Di zaman modern sekarang ini tidak hanya zodiak yang digunakan sebagai sarana untuk meramal nasib. Seiring dengan berkembangnya zaman, ramalan-ramalan nasib dalam bentuk lain yang berasal dari luar pun mulai masuk ke dalam Indonesia. Di antara ramalan-ramalan modern impor lainnya yang berkembang dan marak di Indonesia adalah Shio, Fengshui (keduanya berasal dari Cina) dan kartu Tarot (yang berasal dari Italia dan masih sangat populer di Eropa). Kesemua hal ini hukumnya sama dengan ramalan zodiak.
Nasib Baik dan Nasib Buruk
Saudaraku yang semoga dicintai oleh Allah, jika ukhti renungkan, maka sesungguhnya orang-orang yang mencari tahu ramalan nasib mereka, tidak lain dan tidak bukan dikarenakan mereka menginginkan nasib yang baik dan terhindar dari nasib yang buruk. Akan tetapi, satu hal yang perlu kita cam dan yakinkan di dalam hati-hati kita, bahwa segala hal yang baik dan buruk telah Allah takdirkan 50 ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, sebagaimana Nabi bersabda “Allah telah menuliskan takdir seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi.” (HR. Muslim). Hanya Allah yang tahu nasib kita. Yang dapat kita lakukan adalah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hal yang baik dan terhindar dari hal yang buruk, selebihnya kita serahkan semua hanya kepada Allah. Allah berfirman yang artinya “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (Qs. Ath Thalaq: 3). Terakhir, ingatlah, bahwa semua yang Allah tentukan bagi kita adalah baik meskipun di mata kita hal tersebut adalah buruk. Allah berfirman yang artinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 216). Berbaik sangkalah kepada Allah bahwa apabila kita mendapatkan suatu hal yang buruk, maka pasti ada kebaikan dan hikmah di balik itu semua. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih dan Maha Adil terhadap hamba-hambaNya.
***
Penulis: Abu ‘Uzair Boris Tanesia
Muroja’ah: Ust Ahmad Daniel, Lc.
(Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Sekarang dosen di STDI Imam Syafi’i Jember)
Artikel www.muslimah.or.id
Jumat, 05 Maret 2010
MEGA BAZAAR COMPUTER 2010 (3 MARET - 7 MARET 2010)
MEGA BAZAAR COMPUTER 2010 (3 MARET - 7 MARET 2010)
Yayasan APKOMINDO bersama Dyandra Promosindo dengan bangga kembali menggelar pameran komputer yang dapat dijadikan sarana untuk menampung keinginan para pengusaha komputer dalam merealisasikan usaha serta bisnis mereka. Untuk pengunjung, banyak keuntungan yang bisa didapatkan, diantaranya bisa memilih komputer dengan teknologi dan spesifikasi yang terbaru dengan harga yang bersaing, bahkan akan mendapatkan discount atau hadiah disaat pameran berlangsung. Dengan hadirnya semua pengusaha komputer didalam satu pameran, pengunjung bisa memilih komputer mana yang cocok dan sesuai dengan keinginan. Belum lagi dengan hadirnya pendukung acara seperti games, hiburan, workshop dan seminar, diharapkan pengunjung pameran tahun ini bisa lebih banyak dibandingan tahun kemarin. Mega Bazaar Computer 2010 kali ini merupakan suatu event yang menandai bangkitnya perekonomian Indonesia terutama dibidang teknologi informasi.
MEGA BAZAAR KOMPUTER 2010 serentak diadakan di 7 kota besar di Indonesia :
Jakarta : Hall A, B & Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center
Bandung : Graha Manggala Siliwangi
Semarang : Pusat Rekreasi dan Pameran Pembangunan
Malang : DOME-UMM, Malang
Surabaya : Gramedia Expo
Yogyakarta : Grand Bima Jogja Expo Center
Makassar : Celebes Convention Center
Produk-produk yang akan ditawarkan antara lain :
1. Personal Computer (Desktop Computers)
2. Notebook
• Notebook
• Pocket PC
• Tablet PC
3. Services
• Internet Provider
• Network Provider
• VOIP Access Provider
• Security Applications
4. Multimedia Gadget
• Multimedia Player (MP3/MP4 Player)
• Digital Camera
• Video Camera
5. Accessories
• Operating System
• Software
• Printers
• Tutorial Books
• Inks
• Scanners
• Mobile Data Carrier
• ROMs
• Sound System
• UPS
• Others
Yayasan APKOMINDO bersama Dyandra Promosindo dengan bangga kembali menggelar pameran komputer yang dapat dijadikan sarana untuk menampung keinginan para pengusaha komputer dalam merealisasikan usaha serta bisnis mereka. Untuk pengunjung, banyak keuntungan yang bisa didapatkan, diantaranya bisa memilih komputer dengan teknologi dan spesifikasi yang terbaru dengan harga yang bersaing, bahkan akan mendapatkan discount atau hadiah disaat pameran berlangsung. Dengan hadirnya semua pengusaha komputer didalam satu pameran, pengunjung bisa memilih komputer mana yang cocok dan sesuai dengan keinginan. Belum lagi dengan hadirnya pendukung acara seperti games, hiburan, workshop dan seminar, diharapkan pengunjung pameran tahun ini bisa lebih banyak dibandingan tahun kemarin. Mega Bazaar Computer 2010 kali ini merupakan suatu event yang menandai bangkitnya perekonomian Indonesia terutama dibidang teknologi informasi.
MEGA BAZAAR KOMPUTER 2010 serentak diadakan di 7 kota besar di Indonesia :
Jakarta : Hall A, B & Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center
Bandung : Graha Manggala Siliwangi
Semarang : Pusat Rekreasi dan Pameran Pembangunan
Malang : DOME-UMM, Malang
Surabaya : Gramedia Expo
Yogyakarta : Grand Bima Jogja Expo Center
Makassar : Celebes Convention Center
Produk-produk yang akan ditawarkan antara lain :
1. Personal Computer (Desktop Computers)
2. Notebook
• Notebook
• Pocket PC
• Tablet PC
3. Services
• Internet Provider
• Network Provider
• VOIP Access Provider
• Security Applications
4. Multimedia Gadget
• Multimedia Player (MP3/MP4 Player)
• Digital Camera
• Video Camera
5. Accessories
• Operating System
• Software
• Printers
• Tutorial Books
• Inks
• Scanners
• Mobile Data Carrier
• ROMs
• Sound System
• UPS
• Others
seleksi MAhasiswa Berprestasi
Ayo tunjukkan motivasi dan keberanianmu untuk menjadi Mawapres 2010...!!!
Segera daftar ke DEPARTEMEN ATAU FAKULTAS temen2 masing-masing, dengan menyerahkan:
1. Karya Ilmiah
2. Daftar riwayat hidup
3. Foto copy yang dilegalisir: Sertifikat/ Piagam kegiatan Intra/ekstra kurikuler
4. Abstrak Ringkasan Karya Tulis berbahasa Inggris maksimal 2 halaman
5. Foto copy Kartu Mahasiswa dilegalisir
untuk panduan dan form dapat didownload di website kemahasiswaan di http://kemahasiswaan.ipb.ac.id
Segera daftar ke DEPARTEMEN ATAU FAKULTAS temen2 masing-masing, dengan menyerahkan:
1. Karya Ilmiah
2. Daftar riwayat hidup
3. Foto copy yang dilegalisir: Sertifikat/ Piagam kegiatan Intra/ekstra kurikuler
4. Abstrak Ringkasan Karya Tulis berbahasa Inggris maksimal 2 halaman
5. Foto copy Kartu Mahasiswa dilegalisir
untuk panduan dan form dapat didownload di website kemahasiswaan di http://kemahasiswaan.ipb.ac.id
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah ( dlm Beberapa Keadaaan)
Dalam realita kehidupan, Ahlus Sunnah melalui ahwal (KEADAAN) serta tahapan yang berbeda-beda, baik yang sudah terjadi di masa lalu maupun yang akan dilalui pada masa mendatang.
Ahwal (keadaan) dan tahapan itu ringkasnya adalah sebagai berikut:
1. Adanya Khilafah Islamiyah (Yang berdiri di atas manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah) seperti zaman Khulafa Ar-rasyidin, kewajiban muslimin pada saat ini adalah mendukung negara dan menta’ati imam.
2. Adanya satu negara Islam atau lebih (beberapa negara yang menerap-kan hukum Islam) di batas teritorial-teritorial tertentu, tetapi belum mencapai Khilafah Islamiyah total karena halangan-halangan tertentu dan imam negara ini adalah seorang sunni, maka kewajiban seorang muslim di dalam lingkungan negara itu sama seperti keadaan pertama.
3. Adanya negara Islam tetapi Imamnya bid’i (ahlul bid`ah) . Kewajiban muslimin pada saat ini adalah mentaati imam pada selain bid’ahnya dan mendukung negara serta mendakwahkan imam ke sunnah kalau imam tidak bisa diganti tanpa fitnah yang lebih kecil dari fitnah bid’ah-nya.
4. Tidak adanya negara Islam. Tetapi ada jama’ah Ahlus Sunnah wal Jama’-ah yang dipimpin oleh sekelompok ulama sunnah dalam satu wadah Ahlul Hal wal ’Aqdi maka kewajiban kaum muslimin adalah menta’ati Ahlul Hal wal ’Aqdi dan ikut bersama mereka memperjuangkan berdiri-nya negara Islam atau khilafah Islamiyah (Khilafah Islamiyah adalah bentuk tersempurna dari negara Islam).
5. Tidak adanya negara Islam dan tidak adanya Ahlul hal wal ’Aqdi, maka kewajiban Ahlus sunnah adalah berjuang mendirikan negara Islam dengan tetap menghargai petunjuk-petunjuk kaum ulama Ahlus sunnah yang berjuang untuk maslahat umat dan mentaati ijma’ mereka.
Sekarang, bagaimanakah keadaan Ahlus sunnah wal jama’ah di Indonesia?
Bagi orang yang mengerti manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan menye-lami situasi pada saat ini, jelas sekali bahwa Ahlus sunnah di Indonesia belum mempunyai negara Islam dan tidak mempunyai ulama Ahlul hal wal ’Aqdi yang bertemu di suatu wadah perjuangan untuk menegakkan manhaj Alloh Subhanahu wa Ta`ala. Yang ada adalah usaha-usaha yang gigih dari para da’i dan harokah-harokah Islamiyah dengan bentuk-bentuk dan arah-arah yang sering berbeda satu sama lainnya.
Kenyataan pahit lain adalah bahwa umat ini berada dalam kepungan ketat yang sangat mencekik. Dengan penjelasan-penjelasan berikut kita akan coba menganalisa UNSUR-UNSUR PENGEPUNG tersebut:
1. Ahlul bid’ah.
Sudah menjadi kenyataan bahwa pimpinan keagamaan kaum muslimin di banyak negeri Islam kebanyakan berada di tangan Ahlul bid’ah, baik dari firqoh Sufiyyah, As’ariyah, Mu’tazilah, Aqlaniyah maupun murid-murid kaum orientalis. Merekalah yang memberikan pengarahan-pengarahan kepada umat ini.
Pimpinan sufiyah dan As’ariyah menjadi panutan hampir bagi seluruh kaum muslimin di negeri-negeri tersebut. Mereka memiliki banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan yang menjadi sarana yang ampuh sekali untuk menanamkan bid’ah-bid’ah mereka. Di samping lembaga-lembaga tersebut, mereka pun mempunyai jaringan da’wah yang men-dapat wala’ (loyalitas) yang besar sekali dari kaum muslimin.
Perguruan-perguruan tinggi adalah ladang yang subur sekali untuk Aqlaniyun , Mu’tazilah dan murid-murid kaum orientalis yang menye-barkan pemahaman pluralisme untuk mengaburkan masalah agar tidak jelas lagi mana yang haq dan mana yang batil.
Syi’ah Rafidhah mulai bergerak dengan cepat dibantu oleh sebuah negara minyak yang kaya. Mereka bertujuan men-syi’ah-kan Ahlus Sunnah di negeri ini, seperti halnya pensyi’ahan Ahlus sunnah di Iran yang sebelumnya adalah mayoritas di negeri itu. Dengan mentokohkan orang-orang mereka, orang-orang dari Ahlus sunnah dengan mudah bisa ditipu.
2. Kebudayaan nasional
Kebanyakan dari elemen-elemen kebudayaan nasional adalah pening-galan kaum kuffar Hindu dan Budha. Upaya menyemarakan, meng-hidupkan dan memasarkan kebudayaan ini adalah suatu da’wah untuk kembali menyelami tata cara kekufuran.
3. Sihir
Para tukang sihir, agen-agen iblis, melancarkan aktifitas mereka dengan berbagai macam cara. Menawarkan pada umat yang sedang menderita kejahilan ini, semua macam pelayanan syaitoniyyah. Melalui media-media resmi, mereka menawarkan solusi-solusi problematik kehidupan pribadi muslim, tawaran-tawaran yang menggiurkan untuk orang-orang jahil dan lemah iman.
Meruntuhkan iman dan menjauhkan se-orang muslim dari agamanya. Para-normal, orang pintar dan nama-nama lain dikemas untuk menyesatkan kaum muslimin dari ajaran-ajaran yang mulia, bahkan jajanan ini dijual dengan bebas di seluruh daerah, tanpa menghadapi halangan yang berarti sedikitpun.
4. Kaum sekuler
Seperti kita ketahui bahwa paham sekulerisme adalah pemisahan agama dari kehidupan bermasyarakat dan kehidupan sehari-hari seorang pribadi. Jadi sekulerisme berarti penghancuran agama.
Setiap kelompok sekuler, yang beraneka-ragam alirannya, berusaha merekrut anggota dan pendukung sebanyak-banyaknya. Perekrutan ini bisa berarti peletakan seorang muslim yang direkrut pada jalur yang menuju ke pintu kemurtadan, sebab setelah sang anggota dicekoki aqidah-aqidah kelompok sekuler dan menetap di hatinya, maka mulai-lah ia melangkah keluar dari Islam.
Ini bukan berarti pengkafiran semua anggota kelompok sekuler yang asalnya beragama Islam, sebab aplikasi pengkafiran memerlukan tabayyun dan penegakkan hujjah. Disamping tugas utama kita adalah berdakwah, bukan mengkafirkan.
Sistem pendidikan nasional berjalan di atas sekulerisme, putra-putri Islam sejak balita sudah diisi dengan adat-istiadat sekulerisme, secara sadar atau tidak sadar. Akibat semua ini kita dapati cara berpikir dan berpri-laku sekuler mendominasi bagian terbesar dari masyarakat kita.
5. Agama-agama selain Islam
Tanshir (Kristenisasi) sejak zaman penjajahan Belanda sangat giat meng-kafirkan umat Islam dengan sarana-sarana dan finansial yang hampir-hampir tidak terbatas. Kegiatan tanshir ini didukung oleh semua negara-negara nasroni di barat dan timur. Indonesia adalah negara yang mendapat prioritas kristenisasi terbesar pada zaman ini. Dengan rayuan harta dan kebohongan, hari demi hari pemurtadan bertambah luas.
Pihak-pihak agama lain seperti Budha, Hindu dan lain-lain pun me-ngembangkan diri, tidak tinggal diam. Mereka terus menyusun keku-atan, sekolah-sekolah keagamaan mereka terus menjalar, cerita-cerita keagamaan dipasar-kan seluas-luasnya, baik melalui media cetak, maupun media elektronik yang semuanya merupakan racun-racun yang kalau sudah mengendap di benak putra-putri Islam akan sangat mengganggu dalam pelurusan Aqidah mereka.
6. Westernisasi (pembaratan) di bidang Akhlak melaju dengan cepat. Sangat jelas sekali adanya kekuatan yang bergerak mendorong semua ini berlangsung.
Semua musibah yang kita sebutkan di atas tadi dipayungi bahkan dilin-dungi oleh musibah yang lebih besar lagi dan merupakan unsur penge-pung yang paling berat yaitu tidak diterapkannya hukum Alloh.
(Dakwatuna)
Ahwal (keadaan) dan tahapan itu ringkasnya adalah sebagai berikut:
1. Adanya Khilafah Islamiyah (Yang berdiri di atas manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah) seperti zaman Khulafa Ar-rasyidin, kewajiban muslimin pada saat ini adalah mendukung negara dan menta’ati imam.
2. Adanya satu negara Islam atau lebih (beberapa negara yang menerap-kan hukum Islam) di batas teritorial-teritorial tertentu, tetapi belum mencapai Khilafah Islamiyah total karena halangan-halangan tertentu dan imam negara ini adalah seorang sunni, maka kewajiban seorang muslim di dalam lingkungan negara itu sama seperti keadaan pertama.
3. Adanya negara Islam tetapi Imamnya bid’i (ahlul bid`ah) . Kewajiban muslimin pada saat ini adalah mentaati imam pada selain bid’ahnya dan mendukung negara serta mendakwahkan imam ke sunnah kalau imam tidak bisa diganti tanpa fitnah yang lebih kecil dari fitnah bid’ah-nya.
4. Tidak adanya negara Islam. Tetapi ada jama’ah Ahlus Sunnah wal Jama’-ah yang dipimpin oleh sekelompok ulama sunnah dalam satu wadah Ahlul Hal wal ’Aqdi maka kewajiban kaum muslimin adalah menta’ati Ahlul Hal wal ’Aqdi dan ikut bersama mereka memperjuangkan berdiri-nya negara Islam atau khilafah Islamiyah (Khilafah Islamiyah adalah bentuk tersempurna dari negara Islam).
5. Tidak adanya negara Islam dan tidak adanya Ahlul hal wal ’Aqdi, maka kewajiban Ahlus sunnah adalah berjuang mendirikan negara Islam dengan tetap menghargai petunjuk-petunjuk kaum ulama Ahlus sunnah yang berjuang untuk maslahat umat dan mentaati ijma’ mereka.
Sekarang, bagaimanakah keadaan Ahlus sunnah wal jama’ah di Indonesia?
Bagi orang yang mengerti manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan menye-lami situasi pada saat ini, jelas sekali bahwa Ahlus sunnah di Indonesia belum mempunyai negara Islam dan tidak mempunyai ulama Ahlul hal wal ’Aqdi yang bertemu di suatu wadah perjuangan untuk menegakkan manhaj Alloh Subhanahu wa Ta`ala. Yang ada adalah usaha-usaha yang gigih dari para da’i dan harokah-harokah Islamiyah dengan bentuk-bentuk dan arah-arah yang sering berbeda satu sama lainnya.
Kenyataan pahit lain adalah bahwa umat ini berada dalam kepungan ketat yang sangat mencekik. Dengan penjelasan-penjelasan berikut kita akan coba menganalisa UNSUR-UNSUR PENGEPUNG tersebut:
1. Ahlul bid’ah.
Sudah menjadi kenyataan bahwa pimpinan keagamaan kaum muslimin di banyak negeri Islam kebanyakan berada di tangan Ahlul bid’ah, baik dari firqoh Sufiyyah, As’ariyah, Mu’tazilah, Aqlaniyah maupun murid-murid kaum orientalis. Merekalah yang memberikan pengarahan-pengarahan kepada umat ini.
Pimpinan sufiyah dan As’ariyah menjadi panutan hampir bagi seluruh kaum muslimin di negeri-negeri tersebut. Mereka memiliki banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan yang menjadi sarana yang ampuh sekali untuk menanamkan bid’ah-bid’ah mereka. Di samping lembaga-lembaga tersebut, mereka pun mempunyai jaringan da’wah yang men-dapat wala’ (loyalitas) yang besar sekali dari kaum muslimin.
Perguruan-perguruan tinggi adalah ladang yang subur sekali untuk Aqlaniyun , Mu’tazilah dan murid-murid kaum orientalis yang menye-barkan pemahaman pluralisme untuk mengaburkan masalah agar tidak jelas lagi mana yang haq dan mana yang batil.
Syi’ah Rafidhah mulai bergerak dengan cepat dibantu oleh sebuah negara minyak yang kaya. Mereka bertujuan men-syi’ah-kan Ahlus Sunnah di negeri ini, seperti halnya pensyi’ahan Ahlus sunnah di Iran yang sebelumnya adalah mayoritas di negeri itu. Dengan mentokohkan orang-orang mereka, orang-orang dari Ahlus sunnah dengan mudah bisa ditipu.
2. Kebudayaan nasional
Kebanyakan dari elemen-elemen kebudayaan nasional adalah pening-galan kaum kuffar Hindu dan Budha. Upaya menyemarakan, meng-hidupkan dan memasarkan kebudayaan ini adalah suatu da’wah untuk kembali menyelami tata cara kekufuran.
3. Sihir
Para tukang sihir, agen-agen iblis, melancarkan aktifitas mereka dengan berbagai macam cara. Menawarkan pada umat yang sedang menderita kejahilan ini, semua macam pelayanan syaitoniyyah. Melalui media-media resmi, mereka menawarkan solusi-solusi problematik kehidupan pribadi muslim, tawaran-tawaran yang menggiurkan untuk orang-orang jahil dan lemah iman.
Meruntuhkan iman dan menjauhkan se-orang muslim dari agamanya. Para-normal, orang pintar dan nama-nama lain dikemas untuk menyesatkan kaum muslimin dari ajaran-ajaran yang mulia, bahkan jajanan ini dijual dengan bebas di seluruh daerah, tanpa menghadapi halangan yang berarti sedikitpun.
4. Kaum sekuler
Seperti kita ketahui bahwa paham sekulerisme adalah pemisahan agama dari kehidupan bermasyarakat dan kehidupan sehari-hari seorang pribadi. Jadi sekulerisme berarti penghancuran agama.
Setiap kelompok sekuler, yang beraneka-ragam alirannya, berusaha merekrut anggota dan pendukung sebanyak-banyaknya. Perekrutan ini bisa berarti peletakan seorang muslim yang direkrut pada jalur yang menuju ke pintu kemurtadan, sebab setelah sang anggota dicekoki aqidah-aqidah kelompok sekuler dan menetap di hatinya, maka mulai-lah ia melangkah keluar dari Islam.
Ini bukan berarti pengkafiran semua anggota kelompok sekuler yang asalnya beragama Islam, sebab aplikasi pengkafiran memerlukan tabayyun dan penegakkan hujjah. Disamping tugas utama kita adalah berdakwah, bukan mengkafirkan.
Sistem pendidikan nasional berjalan di atas sekulerisme, putra-putri Islam sejak balita sudah diisi dengan adat-istiadat sekulerisme, secara sadar atau tidak sadar. Akibat semua ini kita dapati cara berpikir dan berpri-laku sekuler mendominasi bagian terbesar dari masyarakat kita.
5. Agama-agama selain Islam
Tanshir (Kristenisasi) sejak zaman penjajahan Belanda sangat giat meng-kafirkan umat Islam dengan sarana-sarana dan finansial yang hampir-hampir tidak terbatas. Kegiatan tanshir ini didukung oleh semua negara-negara nasroni di barat dan timur. Indonesia adalah negara yang mendapat prioritas kristenisasi terbesar pada zaman ini. Dengan rayuan harta dan kebohongan, hari demi hari pemurtadan bertambah luas.
Pihak-pihak agama lain seperti Budha, Hindu dan lain-lain pun me-ngembangkan diri, tidak tinggal diam. Mereka terus menyusun keku-atan, sekolah-sekolah keagamaan mereka terus menjalar, cerita-cerita keagamaan dipasar-kan seluas-luasnya, baik melalui media cetak, maupun media elektronik yang semuanya merupakan racun-racun yang kalau sudah mengendap di benak putra-putri Islam akan sangat mengganggu dalam pelurusan Aqidah mereka.
6. Westernisasi (pembaratan) di bidang Akhlak melaju dengan cepat. Sangat jelas sekali adanya kekuatan yang bergerak mendorong semua ini berlangsung.
Semua musibah yang kita sebutkan di atas tadi dipayungi bahkan dilin-dungi oleh musibah yang lebih besar lagi dan merupakan unsur penge-pung yang paling berat yaitu tidak diterapkannya hukum Alloh.
(Dakwatuna)
Rabu, 06 Januari 2010
B. Arti Definisi / Pengertian Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Kondisi Perekonomian Nasional 2010 Masih Rapuh
Selasa, 29 Desember 2009
BANYAK pengamat ekonomi memperkirakan kondisi ekonomi 2010 menunjukkan perbaikan, namun masih rapuh. Selain faktor non-ekonomi di dalam negeri, pengaruh regional juga akan memberikan kontribusi pada perbaikan ekonomi.
Ekonom dari Universitas Gajah Mada Sri Adiningsih kepada Pelita mengatakan dirinya juga sepakat dengan ekonom lain bahwa masa-masa terburuk krisis telah terlampaui pada 2009. Tapi di sisi lain, pemulihan ini diikuti jatuhnya perekonomian di negara lain pula.
Ia mencatat setidaknya ada beberapa perkembangan ekonomi yang harus diwaspadai seperti krisis Dubai World dan mulai bangkrutnya perbankan Austria dan Yunani. Perkembangan itu bisa saja muncul di tempat lain.
Karenanya, para pengamat ekonomi mengatakan perekonomian nasional pada 2010 masih belum menentu. Untuk itu, Sri Adiningsih berharap APBN 2010 lebih fleksibel sehingga bisa bermanuver.
Menurut dia, perekonomian pada 2010 masih akan bergejolak akibat dari faktor eksternal (dari luar Indonesia) dan faktor dari dalam negeri.
Gejolak dari faktor eksternal karena perbaikan ekonomi yang terjadi saat ini dinilai masih sangat rapuh, dan dapat berbalik arah menuju pemburukan ekonomi dengan cepat.
Krisis keuangan bisa saja terjadi kembali, salah satunya dipicu oleh kasus gagal bayar Dubai World. Apabila Dubai World tidak bisa diselesaikan segera, maka akan berdampak terhadap perekonomian global.
Indonesia juga akan terimbas oleh kasus ini, terutama aliran dana jangka pendek (hot money ) yang bisa sewaktu-waktu keluar dan memukul rupiah.
Apabila rupiah terpukul, tentu saja akan membuat perekonomian Indonesia menjadi sulit, inflasi akan meningkat dan investasi yang didukung oleh barang modal impor akan tertekan.
Faktor dalam negeri yang cukup mengganggu saat ini adalah kasus Bank Century. Menurut dia, apabila kasus tersebut berlarut-larut akan menguras energi dalam membangun di satu sisi. Di sisi lain, semakin memicu ketegangan. Akibatnya, risiko sosisl politik meningkat dan pengaruhnya terhadap investasi terutama di sektor infrastruktur.
Momentum sudah hilang, 100 hari juga sudah hilang, jangan sampai tersandera lama. Khususnya dampaknya pada pembangunan infrastruktur, karena di Indonesia banyak mengandalkan public private partnership (kerjasama pemerintah swasta). Soalnya, kalau tidak segera diselesaikan bagaimana kepastian hukum, apalagi kalau suhu sosial politik meningkat, tutur Sri Adiningsih.
Selain itu, defisit APBN yang meningkat juga perlu diwaspadai terutama karena pembiayaannya berasal dari penerbitan surat berharga negara.
Berhati-hati
Pengamat ekonomi dari Tim Indonesia Bangkit, Hendri Saparini menambahkan, perekonomian Indonesia pada 2010 lebih baik berhati-hati karena negara yang memiliki hubungan ekonomi dengan Indonesia seperti AS dan Jepang masih sangat labil. Meski AS dan Jepang sudah membaik, tapi bukan janji kepada Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Indonesia juga tidak siap menghadapi era keterbukaan yang lebih kompetitif saat ini. Meski Indonesia merupakan satu dari tiga negara di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif saat ini, namun kualitas pertumbuhannya tidak bisa diharapkan berbeda dengan China dan India.
Potensi perbaikan perekonomian bukan Indonesia, tapi China dan India karena memiliki competitiveness (daya saing). China akan recover (pulih) dengan hardware-nya (perangkat kerasnya), India dengan software (perangkat lunaknya). Kalau Indonesia no where (tidak kemana-mana).
Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan industri manufaktur dan pertumbuhan pertanian yang terus memburuk. Kita tahu dua sektor yang utama yakni manufaktur dan pertanian, share (kontribusi) manufaktur 28 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan pertanian 14 persen PDB, tapi pertumbuhannya mengalami penurunan terus hanya 1,3 persen dikuartal III/2009. Artinya, competitiveness (daya saing) Indonesia semakin menurun.
Di sisi lain, pola pertumbuhan ekonomi justru semakin memperkuat terjadinya informalisasi, yaitu perpindahan tenaga kerja dari sektor formal ke informal.
Itu artinya kualitas pertumbuhan ekonomi semakin turun, karena lebih banyak yang bekerja di sektor informal menjadi pembantu dan lainnya. Artinya, ekonomi kita tidak kompetitif, tandas Hendri.
Penerimaan pendapatan dari pajak yang diperkirakan anjlok dari target Rp661 triliun menjadi Rp576 triliun pada 2009 akan menambah masalah defisit. Dikhawatirkan, penerimaan 2010 yang ditargetkan Rp775 triliun tidak akan tercapai, mengingat kondisi ekonomi dunia masih sangat rapuh.
Sementara pengamat perbankan Tony Prasetyantono menilai, penyelesaian kasus Bank Century yang sedang ditangani Pansus Angket di DPR berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010.
Apabila kasus Bank Century berakhir happy ending dan politik dalam negeri tetap stabil, maka target pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar 5 persen bisa terealisasi.
Capital inflow ini berdampak positif yakni meningkatkan cadangan devisa dan menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Kondisi ini akan menggairahkan pasar Indonesia sehingga target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 persen bisa tercapai.
Namun, jika sebaliknya kasus Bank Century berakhir tidak happy ending, maka akan berdampak pada stabilitas politik dan ekonomi di Tanah-Air. Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010 juga tidak akan terealisasi. Kasus Bank Century yang sedang menjadi persoalan nasional saat ini juga menunda masuknya investasi asing ke Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi
Namun, pengamat ekonomi Faisal Basri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 paling tidak akan mampu mencapai 5,4 persen.
Dalam prediksinya tahun depan itu paling rendah 5,4 persen, dan jika ditambah sedikit kerja keras seperti pelaksanaan national single window (NSW), pelayanan pelabuhan 24 jam/hari di Tanjungpriok sehingga produktivitas meningkat, maka insya Allah 6 persen di tangan.
Sektor manufaktur sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi juga harus mendapatkan perhatian serius sehingga dapat lebih berkembang pada 2010.
Omong kosong bisa tumbuh sehat kalau manufaktur tidak tumbuh. Karena itu, sektor manufaktur yang saat ini hanya tumbuh 1,3 persen, tahun depan minimal harus 3,5-4,0 persen, katanya.
Investasi juga perlu mendapat perhatian. Perkiraan kebutuhan investasi Rp2.000 triliun selama lima tahun ke depan sebenarnya hanya untuk tahun 2010 saja.
Untuk lima tahun ke depan, kebutuhannya rata-rata sekitar Rp2.900 triliun. Jumlah itu antara lain akan berasal dari perbankan sekitar Rp400 triliun, investasi dari luar negeri Rp500 triliun, dari pasar modal dan dari investasi asing langsung (FDI).
Dibandingkan dengan negara-negara lain seperti India dan China yang bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggal jauh. Hal itu antara lain karena ekspor Indonesia masih berupa komoditas mentah, sedangkan ekspor dari negara-negara lain sudah berupa produk manufaktur.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis atas proyeksi kondisi perekonomian nasional 2010 akan mendorong meningkatnya minat investasi di Indonesia.
Investasi itu berhubungan dengan prospek. Artinya, itu juga tergantung bagaimana mereka (calon investor) menganggap perekonomian nasional, apakah cukup prospektif atau tidak.
Semua analisa menyebutkan jika stabilitas sosial politik bisa terjaga, maka calon investor melihat proyeksi kondisi perekonomian nasional tahun depan akan relatif cukup sehat.
Walaupun inflasi tidak serendah tahun ini, mereka melihat proyeksi pertumbuhan 2010 itu relatif cukup sehat yaitu antara 5-5,5 persen, bahkan ada yang optimis 6 persen, ujarnya.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi 5-6 persen menimbulkan semacam optimisme yang akan mempengaruhi minat investasi. Di sisi lain, pemerintah akan terus melakukan berbagai langkah untuk mengurangi kesulitan dan hambatan investasi.
Mengenai perkiraan defisit anggaran 2010, Menkeu mengatakan akan mencapai 1,6 persen dari PDB. Seperti yang saya katakan, bisa saja mencapai 2 persen kalau misalnya seluruh fiscal space-nya dipakai, baik untuk insentif maupun berbagai macam kebijakan yang dipilih oleh pemerintah, baik itu untuk kebijakan insentif infrastruktur atau industri. Nanti kita lihat, kan APBNP masih menunggu sampai tahun yang baru, tuturnya.
Karenanya tak heran jika Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, menyatakan realisasi investasi tahun 2010 ditargetkan tumbuh 10-15 persen dibandingkan 2009 dari realisasi penanam modal asing (PMA) dan penanam modal dalam negeri (PMDN) 2009.
Selama 2009, realisasi investasi dalam negeri tumbuh 104 persen dari 2008 menjadi Rp30 triliun. PMA turun 28 persen dibanding 2008 menjadi 10 miliar dolar AS. Itu angka sampai Oktober 2009, tapi November dan Desember tidak akan banyak bedanya, tambahnya.
Minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sangat besar. Hal itu terlihat dari tingginya aplikasi yang masuk ke BKPM. Namun, tingkat realisasinya masih rendah yaitu hanya sepertiganya saja.
Gap (kesenjangan) antara realisasi dan aplikasi cukup besar, misalnya kalau aplikasi ada 10, realisasi hanya tiga. Itu mungkin karena masalah waktu. Jumlah aplikasi sekitar 20-30 persen dari angka realisasi.
Beberapa kendala yang menghambat realisasi investasi antara lain menyangkut pengadaan tanah, izin membangun serta izin teknis lainnya yang diperlukan. Untuk itu, pihaknya mengutamakan sistem pelayanan satu pintu agar proses realisasi investasi bisa lebih cepat lagi.
Ekspor nonmigas
Sementara itu, Direktur Perencanaan Makro Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Prijambodo memperkirakan ekspor nonmigas secara nominal pada 2010 tumbuh 5 persen, seiring pergerakan pemulihan ekonomi global.
Pertumbuhan ekspor nonmigas didukung terutama sektor komoditas yang diperkirakan mengalami peningkatan harga pada 2010.
Sektor primer untuk barang-barang komoditas masih menjadi andalan dalam ekspor. Ekspor nonmigas akan didukung terutama pemulihan ekonomi di Asia yang memiliki kinerja lebih baik dibandingkan kawasan Eropa dan AS.
Geliat Asia saat ini sangat tergantung dengan kinerja pemulihan ekonomi di dua kawasan tersebut. Bila pemulihan ekonomi Eropa dan AS tidak terganggu, maka geliat Asia akan tetap terus bertahan. Tapi bila kemudian ada gangguan yang menyebabkan pemulihan menjadi berbalik arah, tentunya akan berpengaruh kepada kawasan.
Permintaan barang dari kawasan Asia terutama berasal dari China dan India yang saat ini memiliki pertumbuhan yang masih cukup bagus.
Namun, dengan akan diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) 1 Januari 2010, perkiraaan pertumbuhan ekspor 2010 sebesar 5 persen harus dipertanyakan.
Pasalnya, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) belum siap menghadapi ACFTA. Karenanya, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang UMKM dan Koperasi Sandiaga S Uno meminta UMKM mengembangkan produk-produk yang diuntungkan dengan penerapan ACFTA ini.
Sebelumnya, ia mengatakan UMKM meminta menunda ACFTA hingga tahun depan. Masalahnya saat ini, 70 persen pengusaha UMKM khawatir terhadap kesepakatan pembebasan bea masuk impor dari produk-produk China sedangkan sisanya mendukung, karena pengusaha tersebut memang berorientasi ekspor.
Sektor industri yang mengajukan keberatan di antaranya, sebanyak 189 pos tarif berasal dari sektor industri besi dan baja, tekstil, dan produk tekstil (87 pos tarif); kimia anorganik (tujuh pos tarif).
Selain itu, elektronika (tujuh pos tarif), furniture (lima pos tarif), alas kaki (lima pos tarif), petrokimia (dua pos tarif), dan makanan minuman (satu pos tarif).
Pos tarif yang masuk dalam kategori dalam NT 1 (Normal Track 1) yang mulai berlaku per 1 Januari 2010 ini sebanyak 2.528 pos tarif. Namun, dari total tersebut hanya sebanyak 303 pos tarif yang dikabulkan di delapan sektor industri untuk dimajukan dalam proses renegosiasi ACFTA.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) juga mendesak penundaan ACFTA untuk sejumlah sektor maksimal tiga tahun, meskipun kredibilitas Pemerintah Indonesia dipastikan merosot di mata internasional.
Dengan penundaan itu, pemerintah berarti telah menyelamatkan industri terutama di sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, kata Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi.
Dalam kondisi seperti sekarang ini, dimana gempuran produk China makin besar, maka penundaan implementasi terhadap beberapa sektor sangat mendesak. Indonesia memang harus konsisten ikut dalam ACFTA, namun kenyataan sebagian asosiasi menyatakan angkat tangan, tegasnya.
Sektor yang belum siap bersaing antara lain tekstil, baja, elektronika, kosmetik, ban, mebel, pengolahan kakao, industri alat kesehatan, aluminium, petrokimia hulu, kaca lembaran, sepatu, mesin perkakas, dan kendaraan bermotor.
Karenanya, Ketua Komisi VI DPR F-Partai Golkar, Airlangga Hartarto, meminta pemerintah menyiapkan berbagai kebijakan untuk menghadapi ACFTA.
Alasanya, sejumlah sektor riil perlu dukungan untuk menghadapi ACFTA. Kita minta kepada pemerintah secepatnya membuat kebijakan yang tepat untuk menyambut ACFTA. Karena kita paham tak semua sektor riil itu siap menghadapi ACFTA. Jadi, memang ada beberapa yang belum siap, bahkan tak siap, jelasnya.
Pihaknya meminta pemerintah agar lebih memfokuskan dulu dan sekaligus memprioritaskan kebijakan ekonominya untuk menghadapi ACFTA yang sudah di depan mata. Karena dampaknya sangat luas terhadap perekonomian Indonesia, termasuk ancaman buat keberlangsungan sektor riil.
Sektor riil di Indonesia yang tak siap menghadapi ACFTA tentu akan gulung tikar dan mengundang pengangguran. Karena untuk menyelamatkan perusahaan salah satunya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).(iz)
BANYAK pengamat ekonomi memperkirakan kondisi ekonomi 2010 menunjukkan perbaikan, namun masih rapuh. Selain faktor non-ekonomi di dalam negeri, pengaruh regional juga akan memberikan kontribusi pada perbaikan ekonomi.
Ekonom dari Universitas Gajah Mada Sri Adiningsih kepada Pelita mengatakan dirinya juga sepakat dengan ekonom lain bahwa masa-masa terburuk krisis telah terlampaui pada 2009. Tapi di sisi lain, pemulihan ini diikuti jatuhnya perekonomian di negara lain pula.
Ia mencatat setidaknya ada beberapa perkembangan ekonomi yang harus diwaspadai seperti krisis Dubai World dan mulai bangkrutnya perbankan Austria dan Yunani. Perkembangan itu bisa saja muncul di tempat lain.
Karenanya, para pengamat ekonomi mengatakan perekonomian nasional pada 2010 masih belum menentu. Untuk itu, Sri Adiningsih berharap APBN 2010 lebih fleksibel sehingga bisa bermanuver.
Menurut dia, perekonomian pada 2010 masih akan bergejolak akibat dari faktor eksternal (dari luar Indonesia) dan faktor dari dalam negeri.
Gejolak dari faktor eksternal karena perbaikan ekonomi yang terjadi saat ini dinilai masih sangat rapuh, dan dapat berbalik arah menuju pemburukan ekonomi dengan cepat.
Krisis keuangan bisa saja terjadi kembali, salah satunya dipicu oleh kasus gagal bayar Dubai World. Apabila Dubai World tidak bisa diselesaikan segera, maka akan berdampak terhadap perekonomian global.
Indonesia juga akan terimbas oleh kasus ini, terutama aliran dana jangka pendek (hot money ) yang bisa sewaktu-waktu keluar dan memukul rupiah.
Apabila rupiah terpukul, tentu saja akan membuat perekonomian Indonesia menjadi sulit, inflasi akan meningkat dan investasi yang didukung oleh barang modal impor akan tertekan.
Faktor dalam negeri yang cukup mengganggu saat ini adalah kasus Bank Century. Menurut dia, apabila kasus tersebut berlarut-larut akan menguras energi dalam membangun di satu sisi. Di sisi lain, semakin memicu ketegangan. Akibatnya, risiko sosisl politik meningkat dan pengaruhnya terhadap investasi terutama di sektor infrastruktur.
Momentum sudah hilang, 100 hari juga sudah hilang, jangan sampai tersandera lama. Khususnya dampaknya pada pembangunan infrastruktur, karena di Indonesia banyak mengandalkan public private partnership (kerjasama pemerintah swasta). Soalnya, kalau tidak segera diselesaikan bagaimana kepastian hukum, apalagi kalau suhu sosial politik meningkat, tutur Sri Adiningsih.
Selain itu, defisit APBN yang meningkat juga perlu diwaspadai terutama karena pembiayaannya berasal dari penerbitan surat berharga negara.
Berhati-hati
Pengamat ekonomi dari Tim Indonesia Bangkit, Hendri Saparini menambahkan, perekonomian Indonesia pada 2010 lebih baik berhati-hati karena negara yang memiliki hubungan ekonomi dengan Indonesia seperti AS dan Jepang masih sangat labil. Meski AS dan Jepang sudah membaik, tapi bukan janji kepada Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Indonesia juga tidak siap menghadapi era keterbukaan yang lebih kompetitif saat ini. Meski Indonesia merupakan satu dari tiga negara di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif saat ini, namun kualitas pertumbuhannya tidak bisa diharapkan berbeda dengan China dan India.
Potensi perbaikan perekonomian bukan Indonesia, tapi China dan India karena memiliki competitiveness (daya saing). China akan recover (pulih) dengan hardware-nya (perangkat kerasnya), India dengan software (perangkat lunaknya). Kalau Indonesia no where (tidak kemana-mana).
Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan industri manufaktur dan pertumbuhan pertanian yang terus memburuk. Kita tahu dua sektor yang utama yakni manufaktur dan pertanian, share (kontribusi) manufaktur 28 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan pertanian 14 persen PDB, tapi pertumbuhannya mengalami penurunan terus hanya 1,3 persen dikuartal III/2009. Artinya, competitiveness (daya saing) Indonesia semakin menurun.
Di sisi lain, pola pertumbuhan ekonomi justru semakin memperkuat terjadinya informalisasi, yaitu perpindahan tenaga kerja dari sektor formal ke informal.
Itu artinya kualitas pertumbuhan ekonomi semakin turun, karena lebih banyak yang bekerja di sektor informal menjadi pembantu dan lainnya. Artinya, ekonomi kita tidak kompetitif, tandas Hendri.
Penerimaan pendapatan dari pajak yang diperkirakan anjlok dari target Rp661 triliun menjadi Rp576 triliun pada 2009 akan menambah masalah defisit. Dikhawatirkan, penerimaan 2010 yang ditargetkan Rp775 triliun tidak akan tercapai, mengingat kondisi ekonomi dunia masih sangat rapuh.
Sementara pengamat perbankan Tony Prasetyantono menilai, penyelesaian kasus Bank Century yang sedang ditangani Pansus Angket di DPR berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010.
Apabila kasus Bank Century berakhir happy ending dan politik dalam negeri tetap stabil, maka target pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar 5 persen bisa terealisasi.
Capital inflow ini berdampak positif yakni meningkatkan cadangan devisa dan menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Kondisi ini akan menggairahkan pasar Indonesia sehingga target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 persen bisa tercapai.
Namun, jika sebaliknya kasus Bank Century berakhir tidak happy ending, maka akan berdampak pada stabilitas politik dan ekonomi di Tanah-Air. Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010 juga tidak akan terealisasi. Kasus Bank Century yang sedang menjadi persoalan nasional saat ini juga menunda masuknya investasi asing ke Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi
Namun, pengamat ekonomi Faisal Basri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 paling tidak akan mampu mencapai 5,4 persen.
Dalam prediksinya tahun depan itu paling rendah 5,4 persen, dan jika ditambah sedikit kerja keras seperti pelaksanaan national single window (NSW), pelayanan pelabuhan 24 jam/hari di Tanjungpriok sehingga produktivitas meningkat, maka insya Allah 6 persen di tangan.
Sektor manufaktur sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi juga harus mendapatkan perhatian serius sehingga dapat lebih berkembang pada 2010.
Omong kosong bisa tumbuh sehat kalau manufaktur tidak tumbuh. Karena itu, sektor manufaktur yang saat ini hanya tumbuh 1,3 persen, tahun depan minimal harus 3,5-4,0 persen, katanya.
Investasi juga perlu mendapat perhatian. Perkiraan kebutuhan investasi Rp2.000 triliun selama lima tahun ke depan sebenarnya hanya untuk tahun 2010 saja.
Untuk lima tahun ke depan, kebutuhannya rata-rata sekitar Rp2.900 triliun. Jumlah itu antara lain akan berasal dari perbankan sekitar Rp400 triliun, investasi dari luar negeri Rp500 triliun, dari pasar modal dan dari investasi asing langsung (FDI).
Dibandingkan dengan negara-negara lain seperti India dan China yang bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggal jauh. Hal itu antara lain karena ekspor Indonesia masih berupa komoditas mentah, sedangkan ekspor dari negara-negara lain sudah berupa produk manufaktur.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis atas proyeksi kondisi perekonomian nasional 2010 akan mendorong meningkatnya minat investasi di Indonesia.
Investasi itu berhubungan dengan prospek. Artinya, itu juga tergantung bagaimana mereka (calon investor) menganggap perekonomian nasional, apakah cukup prospektif atau tidak.
Semua analisa menyebutkan jika stabilitas sosial politik bisa terjaga, maka calon investor melihat proyeksi kondisi perekonomian nasional tahun depan akan relatif cukup sehat.
Walaupun inflasi tidak serendah tahun ini, mereka melihat proyeksi pertumbuhan 2010 itu relatif cukup sehat yaitu antara 5-5,5 persen, bahkan ada yang optimis 6 persen, ujarnya.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi 5-6 persen menimbulkan semacam optimisme yang akan mempengaruhi minat investasi. Di sisi lain, pemerintah akan terus melakukan berbagai langkah untuk mengurangi kesulitan dan hambatan investasi.
Mengenai perkiraan defisit anggaran 2010, Menkeu mengatakan akan mencapai 1,6 persen dari PDB. Seperti yang saya katakan, bisa saja mencapai 2 persen kalau misalnya seluruh fiscal space-nya dipakai, baik untuk insentif maupun berbagai macam kebijakan yang dipilih oleh pemerintah, baik itu untuk kebijakan insentif infrastruktur atau industri. Nanti kita lihat, kan APBNP masih menunggu sampai tahun yang baru, tuturnya.
Karenanya tak heran jika Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, menyatakan realisasi investasi tahun 2010 ditargetkan tumbuh 10-15 persen dibandingkan 2009 dari realisasi penanam modal asing (PMA) dan penanam modal dalam negeri (PMDN) 2009.
Selama 2009, realisasi investasi dalam negeri tumbuh 104 persen dari 2008 menjadi Rp30 triliun. PMA turun 28 persen dibanding 2008 menjadi 10 miliar dolar AS. Itu angka sampai Oktober 2009, tapi November dan Desember tidak akan banyak bedanya, tambahnya.
Minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sangat besar. Hal itu terlihat dari tingginya aplikasi yang masuk ke BKPM. Namun, tingkat realisasinya masih rendah yaitu hanya sepertiganya saja.
Gap (kesenjangan) antara realisasi dan aplikasi cukup besar, misalnya kalau aplikasi ada 10, realisasi hanya tiga. Itu mungkin karena masalah waktu. Jumlah aplikasi sekitar 20-30 persen dari angka realisasi.
Beberapa kendala yang menghambat realisasi investasi antara lain menyangkut pengadaan tanah, izin membangun serta izin teknis lainnya yang diperlukan. Untuk itu, pihaknya mengutamakan sistem pelayanan satu pintu agar proses realisasi investasi bisa lebih cepat lagi.
Ekspor nonmigas
Sementara itu, Direktur Perencanaan Makro Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Prijambodo memperkirakan ekspor nonmigas secara nominal pada 2010 tumbuh 5 persen, seiring pergerakan pemulihan ekonomi global.
Pertumbuhan ekspor nonmigas didukung terutama sektor komoditas yang diperkirakan mengalami peningkatan harga pada 2010.
Sektor primer untuk barang-barang komoditas masih menjadi andalan dalam ekspor. Ekspor nonmigas akan didukung terutama pemulihan ekonomi di Asia yang memiliki kinerja lebih baik dibandingkan kawasan Eropa dan AS.
Geliat Asia saat ini sangat tergantung dengan kinerja pemulihan ekonomi di dua kawasan tersebut. Bila pemulihan ekonomi Eropa dan AS tidak terganggu, maka geliat Asia akan tetap terus bertahan. Tapi bila kemudian ada gangguan yang menyebabkan pemulihan menjadi berbalik arah, tentunya akan berpengaruh kepada kawasan.
Permintaan barang dari kawasan Asia terutama berasal dari China dan India yang saat ini memiliki pertumbuhan yang masih cukup bagus.
Namun, dengan akan diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) 1 Januari 2010, perkiraaan pertumbuhan ekspor 2010 sebesar 5 persen harus dipertanyakan.
Pasalnya, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) belum siap menghadapi ACFTA. Karenanya, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang UMKM dan Koperasi Sandiaga S Uno meminta UMKM mengembangkan produk-produk yang diuntungkan dengan penerapan ACFTA ini.
Sebelumnya, ia mengatakan UMKM meminta menunda ACFTA hingga tahun depan. Masalahnya saat ini, 70 persen pengusaha UMKM khawatir terhadap kesepakatan pembebasan bea masuk impor dari produk-produk China sedangkan sisanya mendukung, karena pengusaha tersebut memang berorientasi ekspor.
Sektor industri yang mengajukan keberatan di antaranya, sebanyak 189 pos tarif berasal dari sektor industri besi dan baja, tekstil, dan produk tekstil (87 pos tarif); kimia anorganik (tujuh pos tarif).
Selain itu, elektronika (tujuh pos tarif), furniture (lima pos tarif), alas kaki (lima pos tarif), petrokimia (dua pos tarif), dan makanan minuman (satu pos tarif).
Pos tarif yang masuk dalam kategori dalam NT 1 (Normal Track 1) yang mulai berlaku per 1 Januari 2010 ini sebanyak 2.528 pos tarif. Namun, dari total tersebut hanya sebanyak 303 pos tarif yang dikabulkan di delapan sektor industri untuk dimajukan dalam proses renegosiasi ACFTA.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) juga mendesak penundaan ACFTA untuk sejumlah sektor maksimal tiga tahun, meskipun kredibilitas Pemerintah Indonesia dipastikan merosot di mata internasional.
Dengan penundaan itu, pemerintah berarti telah menyelamatkan industri terutama di sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, kata Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi.
Dalam kondisi seperti sekarang ini, dimana gempuran produk China makin besar, maka penundaan implementasi terhadap beberapa sektor sangat mendesak. Indonesia memang harus konsisten ikut dalam ACFTA, namun kenyataan sebagian asosiasi menyatakan angkat tangan, tegasnya.
Sektor yang belum siap bersaing antara lain tekstil, baja, elektronika, kosmetik, ban, mebel, pengolahan kakao, industri alat kesehatan, aluminium, petrokimia hulu, kaca lembaran, sepatu, mesin perkakas, dan kendaraan bermotor.
Karenanya, Ketua Komisi VI DPR F-Partai Golkar, Airlangga Hartarto, meminta pemerintah menyiapkan berbagai kebijakan untuk menghadapi ACFTA.
Alasanya, sejumlah sektor riil perlu dukungan untuk menghadapi ACFTA. Kita minta kepada pemerintah secepatnya membuat kebijakan yang tepat untuk menyambut ACFTA. Karena kita paham tak semua sektor riil itu siap menghadapi ACFTA. Jadi, memang ada beberapa yang belum siap, bahkan tak siap, jelasnya.
Pihaknya meminta pemerintah agar lebih memfokuskan dulu dan sekaligus memprioritaskan kebijakan ekonominya untuk menghadapi ACFTA yang sudah di depan mata. Karena dampaknya sangat luas terhadap perekonomian Indonesia, termasuk ancaman buat keberlangsungan sektor riil.
Sektor riil di Indonesia yang tak siap menghadapi ACFTA tentu akan gulung tikar dan mengundang pengangguran. Karena untuk menyelamatkan perusahaan salah satunya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).(iz)
Langganan:
Postingan (Atom)